Monday, August 22, 2016

Kisah Mengharukan cinta gadis lumpuh dan pria penderita HIV



” Masa lalu adalah pilihan yang kita lalui sedangkan masa depan adalah pilihan yang kita tentukan” agnes davonar


                           
 Sebuah kisah cinta antara Angel seorang gadis lumpuh dan Martin seorang
 penderita AIDS, Bagaimana mereka menunjukkan pada dunia, Tidak ada yang
 berbeda dengan apa yang orang lihat, mereka hanyalah manusia yang
berusaha untuk diakui sebagai bagian dari masyarakat”

                           
Tentang Angel.

                           
Seorang
 gadis berusia 23 tahun. Bekerja sebagai sekretaris sebuah perusahaan
seluler. Ia memiliki seorang kekasih bernama Hendra. Angel begitu
bergembira saat pulang dan memeluk ibunya.

                           
 Bu, Hendra akan melamarku malam ini dan kami akan bertemu di taman
kota, tempat dimana pertama kali bertemu..” kata Angel pada ibunya.

                           
“ Bagaimana kamu yakin nak?”

                            
“ Tentu saja aku yakin, sebab kami sudah merencanakan itu, dan Hendra bilang malam ini iya akan melamarku..”

                           
“ Kalau begitu lekaslah kamu pergi dan berganti pakaian terbaikmu..”

                            
Angel bergembira malam yang ia tunggu selama mereka berpacaran lebih dari 3 tahun kini menjadi akhir dari kisah cinta mereka.

                           
Tentang Martin.

                           
Martin
 berumur 25 tahun. Pria playboy dan terlahir dari keluarga jutawan.Jam
menunjukan pukul 7 malam. Tiba-tiba pintu kamarnya terdengar ketukan.
Martin sedang tertidur, ia bangun dan membuka pintu dengan wajah kesel.
Seorang aju dan ayahnya terlihat didepan pintu.

                           
“ Kenapa sih? Ganggu orang tidur aja..!!!”

                           
“ Maaf tuan, Ayah anda sudah menunggu di ruang tamu untuk makan malam keluarga.”

                           
“ Bilang padanya, aku ada dibawah sebentar lagi..” Kata Martin tidak melawan.

                           
Ajudan
 itu pergi, Martin merapikan mukanya yang kusut karena semalam ia baru
saja pergi dugem dan pulang pukul 7pagi, setelah rapi ia pun langsung ke
 bawah menemui ayahnya di meja makan. Bersama ibu dan adiknya Sheila.Ia
duduk begitu saja.

                           
“ Begini cara kamu membesarkan anakmu? Pagi jadi malam, malam jadi pagi. “ kata ayah ketus.

                           
“ Sudahlah pak, Martin ayo makan.”

                           
Dengan
 setengah hati martin makan. Tapi baru mencicipi sedikit sarapan. Ia
sudah menghilang dengan wajah kesel ayahnya. Martin pergi dengan mobil
BMWnya menelusuri jalan yang sudah penuh dengan lampu warna warni. Kota
ini akan merayakan natal dalam waktu beberapa hari lagi.Ia hanya berujar
 dalam hati.

                           
“ Ayahku kaya, untuk apa berkerja. Tujuh turunan pun tidak akan pernah habis.”

                           
Seorang
 gadis menelepon padanya. Tampaknya gadis itu adalah incarannya untuk
malam ini, Mereka tampak asyik sibuk berbicara bersamaan, DIitengah
jalan.

                           
Kembali ke Angel.

                           
Ibunya sudah berdiri di depan pintu. Angel menyalakan motor vespanya. Lengkap dengan pakaian terbaiknya.

                           
“ Aku pergi dulu ya..”

                           
“ Kenapa tidak kamu minta di jemput saja.” Tanya ibunya.

                           
 Tidak apa bu, Hendra langsung pulang kerja. Kan nanti kena macet. Lagi
pula aku ingin pergi masing-masing saja. Jadi bertemu disana.”

                           
“ Ya, sudah nak. Hati hati ya.”

                           
Angel pun melaju motornya sambil membayangkan apa yang akan terjadi dalam hari terindahnya.

                            
Kembali ke Martin.

                           
Martin
 tampak tertawa, gadis itu membiuskan kata-kata indah di telinganya. Ia
selalu ingat jika ia bisa memberikan apapun yang diinginkan oleh gadis
yang menyukainya, ia rela memberikan uang , permata ataupun emas yang
diingkan. Saat ia berjalan, ia tidak menyadari lampu merah diatasnya.
sebuah vespa yang melaju di lampu hijau. Martin terkejut, mobilnya
melaju. Menabrak vespa itu hingga terpental. 10 meter jauhnya. Yang ia
ingat, seorang gadis terkujur kaku dijalan. Hatinya risau, apakah ia
harus melihat korban itu. Atau melarikan diri, tapi ia tau. Bila ia
mendekat, maka ia akan membuat masalah dengan dirinya sendiri diantara
kerumunan orang yang mulai mendekati korban.

0 comments:

Post a Comment